Manusia (sebenarnya hamba)
kerap meneguk pujian
acap menelan sanjungan
kenyang dengan sombong
sendawanya riak
muntahnya takabur.
Manusia (sebenarnya hamba)
bibir basah kata nista
terbelit lidah menabur fitnah
berserakan merata-rata.
kebenaran lekat di halkum
kejujuran tersekat di tekak
yang terhambur caci maki.
Manusia (sebenarnya hamba)
angannya menawan puncak
lupa derita di dasar
kehendak di bawah dipijak
dihenyak-henyak
lumat.
Manusia (sebenarnya hamba)
dengan setitik lazat duniawi
pinjaman cuma
lupa selaut nikmat ukhrawi
yang kekal abadi.
Manusia (sebenarnya hamba)
mencongak budi tanpa pekerti
(palsu)
Sangkanya jasa menenggelamkan dosa
Bila manusia (sebenarnya hamba)
Sahaya kuasa!
Hazayani Zakaria
5 Mac 2012
Kuala Lumpur
topik cantik..bahasa cantik..cuma tema manusia-hamba-rasa-tuan dah biasa..tapi jangan peduli komen saya :) terus berkarya!
ReplyDeleteMencari tema luar biasa itu sukar (bagi saya).
ReplyDelete